Malam ini mas Wied, Sekar, Yudha, Bagus dan Ugik ke masjid untuk sholat isya dan tarawih. Tinggallah aku dan Alya di rumah.
Rasa sedih menggelayuti hatiku. Aku tidak bisa menjalankan ibadah seperti mereka karena tamu bulanan datang berkunjung. Tamu yang sebenarnya setengah diharap kehadiran dan ketidakhadirannya.
Pinginnya jangan datang bulan. Tapi kalau bulannya tidak datang, diarep-arep karena biasanya kalau dia tidak datang berarti aku hamil…hehe..
Lidahku terasa ‘gatal’ ingin membaca AlQuran. Surat-surat kesayangan ( bukan berarti yang lain tidak disayang) yang kuusahakan kubaca tiap hari disamping nderes yang biasa, saat ini tidak bisa kubaca.
Surat-surat itu adalah surat Yaasiin, Ar Rahman, Alwakiah dan AlMulk. (aku mendengarkan surst-surat ini dari CD yang diberikan mbak Warih, kakakku. Tapi rasanya lebih enak baca sendiri)
Di tenda Mina, Pak Toyibun, ustad yang membimbing kami saat ibadah haji memangkulkan keutamaan surat Yaasiin. Yaitu, pahalanya sama dengan khatam membaca AlQuran 10 kali.
Sedangkan surat ArRahman, kuusahakan selalu kubaca karena membuatku lebih bersyukur pada Allah. Kalau sedang membaca surat itu hati rasanya gimana gitu.
Surat Alwakiah, karena Allah memberi rizki kepada orang yang membacanya.
Surat AlMulk, karena orang yang rutin membacanya akan terhindar dari siksa kubur.
Waktu hamil Alya enaknya aku bisa dibaca semua setelah sholat subuh, atau sehabis sholat dhuha, pas anak-anak sekolah. Kalau sekarang ya sesempatnya.
Tapi mungkin puasa ini mungkin fokusku ke khatam AlQuran saja, Insya Allah.
Dua tahun kemarin hutang puasaku numpuk.
Waktu hamil Alya aku sering nggak puasa karena lemas. Waktu menyusui sebenarnya hutangnya pas datang bulan aja, tapi nyaurnya beraaatt… Alhamdulillah, hari kamis kemarin sudah bisa lunas semua. Itu semua karena izin Allah. Aku doain terus, mudah-mudahan sebelum Ramadhan tiba hutang puasaku sudah lunas semua…amin. Alhamdulillah Allah mengabulkan doaku.
Kata Mbak Nik, kakak sulungku, “Alhamdulillah. Sekarang hutangnya lunas, besok hutang lagi. Gali lubang utup lubang dong…hehe!”
Ya habis gimana lagi. Wong dipaksain puasa juga nggak ada manfaatnya. Tetep aja hutang….
Semoga aku bisa segera puasa dan mengerjakan amalan lainnya. Semoga niatku benar-benar karena Allah, mengharap surga Allah dan selamat dari nerakaNya. Amin.
Sudut kamar anak-anakku, 31 agustus 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: