Rabu, 28 Januari 2009

Catatan PAUDku

Kegiatan Belajar Mengajar




Bu Guru Kepanasan...







Makan Bekal dari rumah











Alhamdulillah, hari berikutnya, PAUD lebih lancar. Hari tidak hujan, Anak-anak semua semangat belajar di halaman rumah Pak Dwi Haryoto. Mudah-mudahan aja ada yang baik hati memberikan tempat atau dana, sehingga kegiatan belajar mengajar PAUD dapat lebih lancar dan barokah. Amin.

Selasa, 27 Januari 2009

CATATAN PAUDKU

Hari ini 27 jan 09 untuk pertama kalinya aku masuk di kelas untuk menjadi tutor PAUD. Seharusnya aku yang mengajar di depan. Tapi karena belum pengalaman sama sekali digantikan oleh Dwi Martanti.
Lumayan gak pede. Kadang aku masih banyak bengongnya. Malah perasaan aku jadi murid PAUDnya, bukan tutornya…hehe…
Alhamdulillah semua lancar. Bu Dwi sudah terampil memegang kelas, baik siswanya maupun tutor yang membantunya. Jadi yang ‘bengong’ kena diberdayakannya.
Anak-anak kelompok 2-3 tahun masih culun-culun banget. Lucu-lucu dan ada beberapa yang masih takut/malu sehingga masih didampingi ortu atau kakaknya. Mereka jg masih banyak bengongnya. Segitu banyaknya tutor masih juga bisa bengong…. Haha..
Ohya, tadi Alya ikut di jam pertama. Tapi nggak lama mau main sendirinya. Terus mulai narik-narik ibunya, diajak ambil mainan dll yang belum boleh diambil. Lagian Alya kan belum terdaftar PAUD Wali Barokah karena usianya belum 2 tahun.
Sebenarnya Ugik, yang membantuku di rumah sudah menyusul ke tempat PAUD untuk mengambil Alya, tapi Alyanya malah nangis…
Akhirnya Alya kuantar pulang hujan-hujan. Setelah nenen sebentar, lalu kutinggal.
Untuk anak yang usianya 4-5 thn sudah banyak yang berani dan mengerti perintah. Mereka memperhatikan dan senang belajar.
Alhamdulillah, hari ini berjalan dengan baik.
Semoga besok lebih baik lagi. Amin.

Rabu, 21 Januari 2009

PAUD

Pendidikan Anak Usia Dini sedang menjamur di mana-mana. Ibaratnya ke mana pun tempat kita berkunjung, tulisan PAUD mudah dilihat.
Namun begitu, saya tidak tahu apa-apa tentang PAUD selain yang kelihatannya: Tempat bermain seperti playgroup. Atau lebih kurang ya seperti Taman Kanak-kanak.
Sampai suatu hari, Ibu Hartini Sumarno, Ketua Posyandu di lingkunganku datang berkunjung dengan puterinya yang cantik Aulia Nurma. Yang setelah berbasa-basi meminta kesediaanku untuk menjadi wakil ketua PAUD WALI BAROKAH.
Tepatnya kapan saya tidak ingat. (Menurut Florence Litteur, pengarang “Personality Plus”, seorang ‘sanguinis’ tidak punya kalender-karena tidak ingat akan tanggal) Kalau tidak salah setelah lebaran Idul Fitri 1429H.
Agak tercengang juga saya, karena selama ini selain momong anak-anak di rumah, saya jauh dari dunia pendidikan. Maksudnya, saya bukan guru, bukan pula mubalighot, dan belum pernah berorganisasi. Tapi saya senang dunia anak-anak. Mungkin karena jiwa anak-anak di dalam diri saya masih banyak dibandingkan seharusnya, bila dilihat dari usia :p. Disamping itu, anak saya juga cukup banyak, biarpun masih bisa dihitung dengan sebelah tangan. Masih lebih 1 malah. Alhamdulillah, Allah memberikan 4 anak kepada kami. Wonderful Childrend.
Kembali ke PAUD.
Akhirnya, setelah mendapat izin dari suami, kuputuskan menerima jabatan sebagai wakil ketua. Disamping karena senang dengan dunia anak, juga karena dipandang tidak ada orang lagi. Bukan karena soal pantas atau tidak menjadi wakil ketua, tapi sulit mencari orang yang mau. Sebagai ketua adalah Ibu Dra. Hj. Eliyati Suharto. Sebagai Bendahara, Ibu Rochmawati Ilham Rusdi. Sekretarisnya Aulia Nurma. Pas banget si cantik ini jadi sekretaris, soalnya memang dia yang paling ahli komputer diantara kami semua. Sepertinya, semua orang pas dengan jabatannya. (Kecuali saya).
Ok. Berarti kepengurusan sudah terbentuk. Ada ketua, ada wakil, ada sekretaris dan bendahara. Sekarang tinggal siapa yang menjadi tutornya.
Agak sulit juga mencari siapa yang mau menjadi tutor. Karena PAUD adalah LSM yang notabene tidak bergaji. Walau menurut berita di Koran guru PAUD berhak mendapatkan insentif 100.000 perbulan dari pemerintah, pada kenyataannya kita tahu, entah kapan uang itu akan sampai di tangan yang berhak. Jadi bisa bilang, jangan mengharap apa-apa dari PAUD, bahkan harus siap tombok.
Ketika ditawarkan kepada beberapa orang, bersediakah menjadi tutor PAUD? Umumnya mereka bertanya, dibayar berapa? Karena tidak ada yang bersedia, kami pengurus yang akhirnya jadi tutor juga. Plus,Mbak Karmila, seorang mubalighot yang biasa menangani cabe rawit (maksudnya pengajian anak-anak setara TPA, bukan cabe rawit beneran yang pedas itu!),Ibu Hartini Sumarno dan Ibu Dwi Martini, kakak Uya (Aulia Nurma biasa dipanggil Uya). Ibu Dwi atau Mbak Dwi, -enaknya disapa Mbak, karena masih muda, ini sudah menjadi tutor PAUD di PAUD tetangga. Jadi kepadanya kami meggantungkan harapan. Soalnya, tak satupun dari kami yang paham apa dan bagaimana PAUD itu.
Akhirnya pada tgl 6 Desember 2008, PAUD Wali Barokah (WB) dinyatakan resmi berdiri. Ditandai dengan rapat bersama pengurus PAUD,Kader Posyandu, Ketua RT 01 dan 02, dan para pemuka Masyarakat seperti Ketua Kelompok Pengajian dan juga Mubaligh dan mubalighot.
Resmi berdiri ya. Tapi pelaksanaannya tidak mudah.
Tim PAUD WB mencari tahu tentang serba-serbi PAUD. Membuat formulir pendaftaran dan menyebarkannya, mencari dana untuk sarana dan prasarana dan lain-lain.
Ternyata peminat PAUD diluar dugaan. Tidak kira-kira, ada lebih dari 80 anak yang mendaftar. Kamipun sibuk mendata, membagi siswa berdasarkan golongan usia, lalu membaginya dalam kelas-kelas dan kelompok-kelompok.
Disamping itu, kamipun disibukkan dengan membuat SKH (satuan kegiatan harian) yang membuat pusing tujuh keliling, karena biarpun sudah diberi beberapa contoh, masih juga bikin kepala mumet.
Namun akhirnya, persiapan dan lain-lain bisa berjalan. Insya Allah PAUD WB akan mulai tahun ajaran pertamanya tanggal 26 Januari 2009. Pas tanggal merah. Tapi…siapa takut?
Mohon doanya semoga PAUD WB ini menjadi PAUD yang berhasil. Amin.
Kalau ada yang punya pengalaman atau cerita tentang PAUD, please share ya. Tks.