Alhamdulillah malam ini Emak bisa mengikuti acara Innerchild Healing Talk & Meditation bersama @ruangpulih , mbak @intanmaria88 dan mas @adi.prayuda .
Emak terlambat masuk karena sholat isya dulu. Alhamdulillah dia beruntung masih bisa ikut meditasinya.
Sesi meditasi ini luar biasa. Peserta dibimbing untuk menyadari nafas. Hanya duduk dan mengamati nafas. Biarkan nafas mengalir dengan sendirinya, seperti apa adanya. Rasakan kesegaran ketika menarik nafas dan kehangatan ketika mengeluarkan nafas.
Sadari nafas yang tidak pernah berhenti menemani sejak lahir sampai akhir hidup kita. Berterima kasihlah kepada nafas dan tubuh kita. Amati perasaan yang muncul dari hasil pengamatan tentang tubuh kita. Biarkan apapun rasa yang ada. Terimalah rasa itu.
Betapa kita sering melupakan apa yang sudah menemani kita sejak lahir. Apa-apa yang tampak atau yang tersembunyi. Seluruh tubuh kita, organ-organ yang ada di dalam tubuh. Mereka selalu bersama kita, tidak henti-henti berkerja agar kita bisa terus menjalani hidup. Sudahkah mensyukuri kehadiran mereka? Sudahkah berterima kasih pada mereka?
Air mata Emak jatuh ketika menyadari tentang kakinya. Kakinya, sepasang kaki yang luar biasa. Yang terus bekerja walaupun terasa sakit atau lelah. Mereka menopang tubuh berat Emak dan setia membawa ke mana-mana. Hingga malam tiba, cenat-cenut terasa. Alhamdulillah bisa istirahat, dan esok hari mengulang hal yang sama, mendukung segala aktivitas. Terima kasih kaki, terima kasih organ-organ tubuh. Terima kasih diri....
Mas Adi juga membimbing untuk melihat kembali ke dalam diri, melihat innerchild kita. Apakah dia terluka? Apakah dia marah? Sedih? Kecewa? Menangis, merengek? Temanilah dia. Sayangilah dia. Peluk dia. Terima semua rasa yang dimilikinya. Jadilah orang dewasa yang kuat dan sabar untuk mengasuhnya. Jadilah orang yang mencintai dia apa adanya, tanpa syarat.
Duduk bersama luka. Duduk bersama bahagia. Memeluk semua rasa yang ada. Bersatu dalam cinta.
Buku Luka Performa Bahagia, membantu mengenali innerchild yang terluka, dan memandu kita untuk bisa pulih, berlatih dan semakin berkembang.
Dalam buku ini ada halaman mewarnai mandala yang Emak suka. Bermain-main dengan warna seperti hiburan untuk innerchildnya.
Dalam pikirannya, dulu innerchild Emak seperti ratu kecil yang selalu bermuka masam dan penuh air mata. Dia memegang tali-tali yang terhubung dengan seluruh tubuh Emak. Ketika ada sesuatu yang mentrigger, dia menarik tali-tali itu, seperti menarik kekang kuda. Emak menjadi tidak berdaya. perilakunya jadi menyebalkan. Gampang baper dan ngambek.
Karena tidak mengerti dengan diri sendiri, Emak merasa tidak nyaman dengan dirinya. Selalu merasa ragu dan takut salah. Merasa orang lain selalu benar. Merasa tidak berguna dan selalu merepotkan orang lain. Merasa insecure dan rendah diri. Orang lain di dekat Emak pun menjadi merasa tidak nyaman.
Akan tetapi, setelah bisa berdamai dengan diri sendiri, mengenali diri, mengenali innerchild dan mengasuhnya kembali, Emak merasa sangat luar biasa. Kalau dulu, di dalam dirinya seperti banyak bagian diri yang bertentangan dan bertengkar, yang membuat Emak merasa lelah lahir batin. Kini, Emak merasa di dalam dirinya adalah satu kesatuan yang utuh. Anak kecil di dalam dirinya telah melepaskan tali-tali yang dipegangnya. Emak jadi merasa bebas dan leluasa dengan dirinya.
Dalam sesi meditasi tadi malam, ketika mas Adi membimbing untuk menemui innerchild, Emak melihat dia tertawa dan menari-menari. Emak bertanya apakah dia bahagia? Dia mengangguk-anguk dengan senyum lebarnya. Emak bertanya, apakah dia terluka? Dia menggeleng dan memberitahu kalau luka-lukanya sudah sembuh. Dia anak kecil yang merdeka dan bahagia. Dia bebas menjadi dirinya sendiri. Dia melompat dan memeluk Emak.
Emak bersyukur atas semua pencapaian ini. Dia berharap semakin banyak orang yang bisa mengenali innerchildnya, mengasuh dan membuatnya pulih dari luka. Diri yang sudah pulih dan bahagia akan mempunyai energi yang besar untuk berbagi dengan orang lain. Orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri akan bisa memberdayakan orang lain, karena energinya tidak habis untuk mengelola emosinya sendiri, tanpa tahu cara mengatasinya.
Ada banyak jalan untuk pulih, latih dan berkembang. Semua jalan layak untuk dicoba. Untuk Emak, metode yang diberikan oleh Mbak Intan dan mas Adi melalui art therapy dan meditasi ini cocok. Semoga demikian juga dengan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: