Senin, 23 Agustus 2021

Percaya Nggak, Hidup Ini Misteri? Coba deh Amati, Perjalanan Hidup yang Telah Kita Lalui.

Apakah cita-citamu? 

Waktu kecil, Emak punya segudang cita-cita. Pernah pingin menjadi dokter, pernah juga pingin jadi guru, jadi polisi atau tentara, jadi penulis, dan lain-lain.

Apakah cita-cita itu kesampaian? 
Ada yang kesampaian, yaitu jadi guru dan penulis. Walaupun, jadi guru benerannya hanya sebentar, waktu dulu sempat mengajar di PAUD Wali Barokah. Jadi penulisnya masih berlangsung sampai sekarang. 

Penulis apa nih? Jangan-jangan penulis status di medsos? 

Hehe... Iya juga sih. Tapi selain menulis status di medsos, Emak juga menulis buku antologi dan blog. Kebanyakan tulisannya adalah kejadian sehari-hari, atau tulisan dari hasil perenungan. 
Kadang-kadang Emak merenung tentang perjalanan hidup hingga saat ini. 

Kalau mengingat-ingat masa kecil dulu, banyak hal yang menggembirakan, seperti bermain kartu dan othelo bersama bapaknya, jalan-jalan dengan keluarga atau ketika dibacakan cerita oleh ibunya. Namun ada juga hal-hal yang menyedihkan. Seperti waktu diam-diam ditinggal pergi oleh kakaknya, atau rasa kesepian karena pengabaian. 

Sebagai anak bungsu Emak mendapatkan banyak kemudahan dalam menjalani hidup. Sering dibela oleh orangtua dan banyak keputusan yang dilakukan oleh orang lain. 
Semua kejadian di masa kecil membentuk kepribadian Emak. Bahkan sampai dewasa, perasaan Emak masih seperti anak kecil terus. 

Emak sering merasa kecewa karena ekspektasi yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi sulit menyampaikan perasaan. Kadang-kadang dia pun bingung dengan perasaan sendiri. 
Bahkan setelah menikahpun masih begitu. Tentu saja ini berimbas pada hubungan dengan Bapak dan bagaimana membesarkan anak-anak mereka. 

Terombang-ambing dengan perasaan sendiri yang tak menentu itu tidak enak! 
Beruntunglah Alloh menyelamatkan Emak. Emak merasa sangat bersyukur  karena dibesarkan dalam keluarga yang taat beragama. Kemudian mendapatkan suami yang sholih dan bertanggung jawab. 

Bagaimanapun terombang-ambingnya, alhamdulillah dia masih berpegangan pada tali keimanan, dan Bapak menjaganya agar tidak terjatuh. 

Hingga akhirnya, sedikit demi sedikit Emak mengenali keresahan di dalam diri dan berusaha keluar dari jeratan emosinya sendiri. 
Hingga saat ini Emak masih berproses. Tapi bisa dia lihat perbedaan dirinya yang dulu dan sekarang. 

Berapa lama proses yang diperlukan untuk berubah? 
Apa saja yang dilakukan? 
Kepoin terus ya! 


Yogyakarta, 23 Agustus 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar: