Kamu Orangnya Emosian Ya?
Kalau ada yang tanya, "kamu emosian ya?" Emak langsung mengartikannya, "Kamu gampang marah ya?"
Padahal.... Ternyata emosi itu banyak banget lho. Kalau diperinci bikin Emak bingung menghapalkannya. Coba deh lihat gambar di bawah ini:
Wkwk... Ketahuan ini foto discreenshoot dari HP. Biar ketahuan sumbernya jadi biar saja tidak dipotong gambarnya.
Gambar di atas adalah gambar Roda Emosi Plutchik. Di sana bisa dilihat betapa beragamnya emosi yang ada pada diri seseorang. Namun, umumnya orang mengenal lima emosi dasar yaitu: senang, sedih, takut, marah dan jijik. Kalau kalian pernah menonton film Inside Out, begitulah perasaan dasar manusia diterjemahkan.
Alangkah baiknya kita belajar mengenali semua emosi yang ada pada diri kita. Marah, senang, sedih, takut dan jijik, hanyalah sebagian dari emosi yang ada. Dibalik kelima emosi itu dan emosi-emosi yang lain ada pesan-pesan tersembunyi yang mereka bawa.
Mengenal Emosi di Dalam Diri
Dengan mengenali emosi, Emak jadi tahu apa yang terjadi dengan perasaannya dan jadi punya kesadaran untuk mengelolanya. Waktu belum mengenal dan memiliki kesadaran tentang emosi, Emak seringkali galau dan uring-uringan tanpa tahu sebabnya. Emak jadi galak dan gampang marah, tapi Emak tidak tahu kenapa bisa begitu.
Alhamdulillah Emak belajar dari bu Sovia Sahid, founder Motiva Consulting dan komunitas Strong Shalihah, waktu ikut kelas Healing Before Parenting. Dari sana Emak jadi tahu tentang roda emosi Plutchik dan pesan apa yang dibawa oleh masing-masing emosi tersebut.

Tapi namanya ilmu, kalau jarang dipraktekkan ya banyak lupanya. Alhamdulillah, Emak diingatkan lagi tentang emosi dari kelas Embrace Your Innerchild & Be Happy dari Ruangpulih.com bersama dr. Rai dan Mbak Intan.
Emak jadi semakin paham apa itu emosi. Dari bu Sovia Emak mengetahui bahwa emosi berasal dari bahasa Perancis emotion dan bahasa Latin emovere yang berarti bergerak ke luar. Hal ini menunjukkan bahwa emosi adalah faktor yang menggerakkan kita untuk melakukan sesuatu.
Emosi marah misalnya. Kemarahan bisa membuat kita melakukan sesuatu yang disesali kemudian. Emosi senang, bisa membuat kita menjadi berani dan bersemangat melakukan sesuatu. Emosi takut, membuat kita menghindari hal yang membahayakan. Emosi sedih, bisa membuat kita mengingat orang-orang yang kita cintai dan betapa mereka sangat berarti. Emosi jijik bisa menyelamatkan kita dari penyakit dengan cara menjauhi hal yang menjijikkan itu.
Jadi semua emosi membawa pesan dan energi untuk kita melakukan sesuatu. Dengan mengenali emosi yang ada, kita jadi bisa mengambil jeda dan berpikir untuk memilih respon apa yang akan kita lakukan. Kalau memilih respon positif, hasilnya akan positif. Demikian pula sebaliknya.
Contohnya orang yang marah. Marah mempunyai energi yang besar. Apabila orang yang marah langsung bertindak tanpa memilih respon, biasanya yang dilakukan adalah sesuatu yang spontan. Marah langsung tonjok, misalnya. Tapi kalau orang yang marah mengenali emosinya, dia bisa mengambil jeda untuk berpikir, mungkin dia akan memilih mengalihkan energinya untuk hal baik. Daripada nonjok orang yang bisa berakibat panjang, lebih baik mengalihkan energinya untuk nyangkul di sawah. Energi tersalurkan, sawah pun bisa ditanami. Eh, tentu saja ini buat yang punya sawah ya. Jangan sawah orang asal dicangkul. Bisa berabe nanti.
Contoh lainnya emosi sedih. Orang yang sedih cenderung berdiam diri, melamun, menangis. Tapi kalau dia memiliki kesadaran emosi, mengenali emosinya dan bisa memilih energi kesedihannya diarahkan ke mana, daripada melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat, dia bisa lebih mendekatkan diri pada Allah Swt. Daripada diam melamun, lebih baik berdzikir, perbanyak doa dan beribadah.
Emosi takut bisa menyelamatkan, bisa membuat seseorang punya kekuatan yang luar biasa. Contohnya pada saat terjadi tsunami di Aceh. Ada seorang ibu rumah tangga yang selamat karena memanjat pohon kelapa. Dalam kondisi biasa, dia tidak bisa memanjat pohon setinggi sepuluh meter itu. Tetapi karena takut, dia jadi bisa melakukannya.
Nah, coba ingat-ingat bagaimana cara kalian menyalurkan energi emosi? Langsung tersalurkan secara impulsive, alias begitu ada stimulus langsung merespon secara langsung, atau kalian sempat mengambil jeda dan memilih respon yang kalian anggap baik?
Emosi Positif dan Negatif
Menurut Emak semua emosi itu baik. Semua emosi itu adalah anugerah dari Alloh Swt yang sangat luar biasa. Emosi memberitahu kita apa yang seharusnya kita lakukan.
Seperti halnya emosi marah tadi. Kemarahan membuat kita berani menghadapi sesuatu. Kita diingatkan untuk bisa terus melangkah mencapai tujuan kita.
Emosi sedih membuat kita mengingat orang-orang yang kita sayangi. Betul tidak, kalau lagi sedih biasanya kita ingat ibu? Juga ingat orang-orang yang dekat dengan kita.
Contoh lain misalnya saat kaget, kita dipaksa untuk fokus pada apa yang kita hadapi. Sedang naik motor ngantuk, hampir nabrak dan kita kaget. Setelah itu ngantuk hilang dan kita bisa fokus mengemudi.
Rasa malu, membuat kita memeriksa kembali kesalahan yang telah kita lakukan dan berusaha memperbaikinya.
Rasa senang membuat kita bersemangat.
Rasa syukur membuat kita bahagia.
Dan banyak lagi pesan yang dibawa oleh emosi. Kalian bisa coba amati sendiri, apa perasaan kalian saat ini dan pesan apa yang dibawanya?
Terima semua emosi yang kita rasakan. Tapi emosi negatif harus segera dialihkan. Karena tubuh kita, mengeluarkan gelombang energi ke alam semesta ini yang akan menarik peristiwa seperti yang kita pikirkan.
Dari video dr. Aisah Dahlan Emak belajar bahwa tubuh manusia itu terbagi menjadi dua, yaitu badan seluler dan bioplasmik. Badan seluler adalah badan yang tampak ini, sedangkan badan bioplasmik berujud energi yang tidak kelihatan.
Enargi terbesar yang dipancarkan tubuh berasal dari jantung, kemudian dari otak, dan seluruh tubuh. Enargi ini dipancarkan melalui Pembuluh meridian yang terletak di bawah kulit. Energi ini terpancar ke alam semesta dan menarik peristiwa seperti yang kita pikirkan dan rasakan.
Pernah dengar istilah sudah jatuh tertimpa tangga pula? Nah, itu adalah salah satu gambarannya kalau kita terus-terusan memancarkan energi emosi negatif kita ke alam semesta. Yang kita rasa dan pikirkan sebenarnya belum tentu terjadi, tetapi karena kita pikirkan terus bisa kejadian beneran dan lebih parah dari yang kita pikirkan. Naudzubillahi min dzalik.
Begitu juga dengan pikiran dan perasaan positif. Saat kita terus-terusan memikirkan dan merasakannya, maka Alloh akan membuat alam semesta ini membantu kita mendapatkannya. Bahkan kita bisa mendapatkan lebih dari yang kita kira. Karena Alloh itu beserta prasangka hamba-Nya. Dan barang siapa yang bersyukur maka Alloh akan menambah nikmat-Nya.
Beberapa kali Emak pernah mengalami hal ini. Ketika berprasangka baik, banyak sekali kebaikan yang Emak terima. Contohnya, ketika tetiba ada tawaran menulis buku bareng salah satu idolanya, yaitu ibu Sovia Sahid. Memang buku itu sekarang belum jadi, insyaAlloh masih berlangsung penulisannya, tapi Emak masih takjub dengan tawaran yang datang itu. Emak tidak mencari peluang, bahkan tidak berharap akan bisa menulis buku bareng Bu Sovia. Emak hanya berpikir kepingin bisa menulis yang menginspirasi banyak orang dan tulisan itu bisa menjadi amal jariyah untuk Emak.
Keberuntungan itu yang mendatangi Emak, atas kehendak Alloh tentu. Setelah sholat istikhoroh, Emak pun menerima tawaran itu. Bukan hanya bisa berproses menulis buku berdua, Emak bahkan bisa berjumpa dengan Bu Sovia di Surabaya, ditraktir makan di Tunjungan Plaza lagi. Padahal Surabaya adalah sebuah tempat yang seolah jauh dari jangkauan Emak yang berdomisili di Semarang.
Kemudian tanpa diduga, Emak dihubungi oleh orang nomor satu di IIDN, siapa lagi kalau bukan buketu sekaligus Emaknya Bloger, Bu Widyanti Yuliandari. Beliau memberikan informasi tentang menjadi kandidat Innerchild Healing Ambassador for Indonesia dan meminta Emak mempertimbangkannya. Sungguh sesuatu tidak disangka yang membuat Emak bersyukur. Ternyata buketu diminta oleh Mbak Intan Maria Lie, founder Ruangpulih.com untuk menghubungi Emak. Emak pun sholat istikhoroh sebelum memutuskan mengambil kesempatan tersebut.
Rasanya gimanaaaa gitu, bisa bersama-sama para blogger sungguhan mengikuti acara ini. Ya gimana, Emak satu-satunya yang blognya gratisan dan sudah lama tidak aktif. Kok bisa ya mendapatkan tawaran mengikuti acara keren ini? Jawabannya, bisa saja! Karena bagi Alloh segalanya mudah.
Emak hanya berpikir, bagaimana agar bisa lebih banyak mempelajari tentang innerchild dan bisa membantu orang-orang yang bermasalah dengan innerchild agar mereka bisa menjadi lebih baik dan bahagia? Ternyata di sinilah jawabannya.
Sekali lagi, sebuah keberuntungan menghampiri Emak, yaitu ketika bisa mengikuti pelatihan Access Bars di Yogyakarta bersama Mbak Intan. Mengikuti pelatihan ini butuh biaya yang banyak. Butuh waktu juga. Tapi Emak mendapatkan dukungan dari suami dan bisa ikut acaranya. Buat Emak ini kejadian luar biasa! Apalagi di sana bisa bertemu dengan buketu Mbak Widya dan putrinya, Rania.
Selain itu masih banyak kebaikan yang Emak dapatkan. Tapi segini dulu aja deh cerita tentang Emak.
InsyaAllah nanti Emak cerita lagi di lain kesempatan ya!
Terima kasih sudah membaca tulisan Emak ini๐๐.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: