Senin, 21 Februari 2022

Surat Cinta untuk Diriku


Surat Cinta Untuk Diriku

Setiap hari aku menatap cermin, dan kulihat kamu di sana. Ada masa-masa aku membencimu. Aku malu melihat kamu di depanku. Kenapa kamu? Kenapa bukan orang lain yang ada di hadapanku? Orang lain yang lebih baik. Orang lain yang sempurna dalam anganku. 

Bertahun-tahun aku menghindarimu. Mata itu. Mata yang terluka menatapku. Aku benci mata itu! Aku ingin meninggalkanmu, namun kamu selalu turut serta. Meskipun begitu buruk perlakuanku padamu, kamu tetap setia. Aku pernah memaki-maki dirimu, bahkan menggores-gores lenganmu dengan jarum. Namun kamu tetap bertahan. Kamu di sana, menatapku dengan luka. 

Saat aku sedih ataupun gembira, kamu tetap setia menemaniku. Ke mana pun aku pergi, kamu selalu mengikuti. Walau aku abaikan, walau aku menganggap kamu tidak ada, kamu tetap ada di sana. 

Hingga suatu hari, secercah kesadaran menghampiri. Aku menatapmu, seperti untuk pertama kalinya dalam hidupku. Siapa kamu? Kenapa kamu selalu setia, meskipun terluka. Mata itu menyadarkanku. Aku tidak bisa lagi berlari menghindar. Aku bisa pergi sejauh mungkin, tetapi aku tidak bisa menghindarimu. Lalu sampai kapan aku harus berlari menjauh? 

Kuputuskan untuk duduk di sini. Duduk bersamamu. Merasakan luka-luka itu. Menikmati rasa sakit itu bersamamu. Duduk bersama luka. Melihat ke dalam jernih matamu. Kamu hanya ingin aku ada untukmu. Kamu hanya ingin aku hadir menemanimu, memelukmu dan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Itu saja. 

Aku menatapmu, dan kudapati sepasang mata yang begitu jernih. Hidung yang sempurna. Bibir yang indah. Kulit yang bersih. Pipi yang chubby yang membuat gemas orang yang melihat. Lalu kamu tersenyum. Aku terpesona karena keindahan senyum itu. Senyum yang seolah membuat wajahmu bersinar. Hei... Siapakah yang ada di depanku ini? 

Kamu. Orang yang sama yang kulihat setiap hari. Tetapi sekarang terlihat berbeda. Kamu selalu tersenyum saat aku menatapmu. Membuatku jatuh cinta. Iya. Aku jatuh cinta. 

Maafkan aku yang selama ini mengabaikanmu. Maafkan aku yang selalu menghindar, tidak mau memberi perhatian padamu. Maafkan aku yang tidak mensyukuri keberadaanmu. Kini aku menyadari, kamu adalah pemberian Alloh Swt yang paling berharga, disamping hidayah-Nya. Tanpamu, aku tidak ada di dunia ini. Tanpamu, aku bukanlah siapa-siapa. Mungkin hanya nama yang segera hilang bersama masa. 

Terima kasih. Terima kasihku untukmu, yang selalu setia dan bertahan dalam kondisi apa pun. In syaa Alloh kita akan selalu bersama, dalam keadaan bagaimanapun. Aku tidak akan mengabaikan atau meninggalkanmu. Aku tidak akan menghindar lagi. Aku akan selalu ada untukmu. Mari kita bersama saling menguatkan dan selalu bersyukur pada Alloh Swt. Mari bersama menempuh jalan menuju syurga-Nya. 

Wahai diriku, aku mencintaimu. 

Yogyakarta 27 November 2021

#RoadToSemeleh
#AntologiIIDN

https://youtu.be/pxCILUVl_LY

Hmm..... Adakah yang terharu membaca surat cinta dari Emak? Apakah Sahabat Emak sudah pernah mengirim surat cinta untuk diri sendiri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar: