Sabtu, 30 Agustus 2008

menunggu

Sekarang aku punya waktu 45 menit sebelum bel di sekolah sekar, anak sulungku berbunyi.
Hari ini hari jumat 29 agustus 2008.
Yudha dan bagus, anak-anak lelakiku nomor 2 dan 3, karena guru-guru mereka ada acara di sekolah, sudah pulang jam 9 tadi. Sekar minta ditengok ke sekolah jam 9.30. Biasanya pulang jam 11. Tapi karena adik2nya yang beda sekolah pulang jam 9, mungkin dia juga pulang lebih awal.

Jadi sekarang di sinilah aku. Di ruang tunggu sekolah sekar.
Sebenarnya aku bisa saja pulang lagi, karena sampai di sekolah tadi belum jam 10. Tapi lumayan juga bolak-balik naik motor . Makanya kuputuskan mengetik saja. Dari rumah aku memang sudah siap-siap bw laptop. Waktu minta dibelikan laptop ke mas wied, suamiku, memang tujuanku untuk mengisi waktu, kalau harus menunggu anak-anak di sekolah aku bisa terus menulis.

Alhamdulillah, kemarin di sekolah yudha sambil nunggu bagus pulang juga aku bisa menulis. Seneng banget rasanya bisa menulis lagi. Ada orang lain yang baca atau enggak, kalau bisa menulis itu senang. (kadang2 kalau dibaca orang malah malu).

Aku sedang senang membuat blog. Rasanya seperti membuat majalah waktu bekerja di Taman Melati dulu (ya Allah, rasanya rindu banget sama suasana di Taman Melati. Mudah2an suatu saat aku bisa menerbitkan majalah sendiri. Amin.Cita-citaku macem-macem tapi belum kesampaian. Bikin taman bacaan juga belum jadi. )

Dengan bikin blog rasanya seperti membuat majalah sendiri. Cuma karena belum mahir, susunan blognya belum bisa seperti yang aku inginkan. (ada yang bisa bantu aku…?)

Untuk menulisnya cukup tersalurkan. Yang belum menggambarnya. Nggak tau nih kelamaan nggak pegang pensil jadi susah untuk menggambar. Ada tetangga pesan digambarkan anaknya belum bisa kulakukan. Padahal seluruh anggota keluarganya (kecuali anaknya yang belakangan lahir) sudah kugambar dan ditempel di dinding rumahnya.

Wah, mulai banyak yang datang menjemput anaknya. Dudukku sudah nggak nyaman untuk mengetik. Bukannya karena ramai atau ada yang ngintip (hehe), tapi kan harus berbagi tempat duduk dengan yang lain. Nggak bisa santai selonjor sambil mikir.

Sudah dua kali selama duduk di sini aku ditelpon yudha. Sudah ah, capek nulisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar: