"Apa aku besok gak masuk aja ya?" tanya si Bungsu seperti kepada dirinya sendiri.
"Emang kenapa?" tanya Emak sambil menyimpan hpnya. Sepertinya serius ini.
"Aku gak enak badan," si Bungsu batuk-batuk. "Kurang istirahat. Bangun subuh, jam 6 harus sudah berangkat sekolah. Pulang sore. Magrib sampai jam 9 ngaji. Habis itu masih ngerjain tugas. Pingin gambar, pingin nulis gak ada waktunya."
"Oh, gitu. Ya kalau emang butuh istirahat, istirahat dulu aja," kata Emak.
"Tadi pas ngaji gurunya tanya, kamu sakit ya? Kalau sakit izin aja. Tapi kalau sudah kelas 12 nggak masuk itu kayak fatal gitu ya. Nanti ketinggalan pelajarannya. Aku kadang pengen kayak temen yang bisa cuek aja. Gak ngerjain tugas tapi nyantai. Dimarahin guru ya didengerin aja. Tapi aku nggak bisa!"
Emak mengusap-usap punggung si Bungsu. Konon mengusap punggung akan mengeluarkan hormon kebahagiaan dan membuat orang menjadi tenang.
"Hidup itu emang pilihan. Kalau menurut Emak, kamu itu tangguh dan bertanggung jawab. Insya Alloh yang begitu itu nanti akan sukses saat sudah hidup sendiri. Emak dan Bapak nggak selamanya ada bersamamu. Kalaupun ada, mungkin nggak sekuat sekarang."
Emak tiba-tiba merasa mellow.
"Banyak berita anak-anak sekarang nggak kuat dibawah tekanan. Kerja sebentar resign karena kerjaannya dianggap berat. Dikit-dikit menyalahkan keadaan. Dari sekarang kamu sudah belajar memutuskan mana yang terbaik dan menghadapi konsekuensinya. Itu akan menjadi bekalmu nanti."
Keesokan harinya, saat Emak keluar kamar, si Bungsu sudah rapi dengan seragamnya.
"Tetap sekolah?" tanya Emak.
Si Bungsu mengangguk meskipun terlihat agak lesu.
Emak segera menyiapkan sarapan. Hatinya antara tega dan tak tega. Terharu juga melihat tekad si bungsu.
"Semoga Alloh paring sehat dan aman selamat lancar barokah," doa Emak melepas si Bungsu di gerbang sekolah.
"Aamiin," jawab si Bungsu sambil mencium tangan Emak, lalu berlalu masuk ke sekolah sambil melambaikan tangannya.
#Nggak usah dimarahi dan diceramahi. Didengarkan dulu, validasi perasaannya. Lalu beri remaja kepercayaan setelah diberi pengarahan. Selebihnya, Bismillah laahaula walaa quwwata illa billah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: