Senin, 21 Februari 2022

Rumahku Istanaku


RUMAH

Waktu kecil Emak membayangkan punya rumah yang seperti istana. Rumahnya besar dan indah. Kadang bercandaan sama saudara, kalau rumahnya besar harus sedia sepeda di dalam rumah, karena ke mana-mana jauh 😅. 

Lalu beranjak dewasa Emak sering memperhatikan rumah-rumah yang dilewati. Rumah seperti apa yang nanti pingin dimiliki. Ada satu rumah yang Emak suka. Emak melewatinya setiap berangkat ke redaksi majalah tempat Emak bekerja. 

Rumahnya tidak besar sekali. Setidaknya menurut penglihatan Emak, lebih kecil dari rumah Eyang tempat tinggal Emak saat itu. Tapi rumahnya punya balkon dan banyak tanamannya. Emak membayangkan kelak Emak bisa menggambar atau merenung, atau bikin-bikin apa gitu di balkon itu. 

Kemudian Emak menikah dan tinggal di rumah kakaknya yang besar dan tingkat di Bekasi. Rumahnya sangat bagus. Tapi karena besar, Emak kewalahan merawatnya. Kurang lebih tiga tahun Emak tinggal di sana. 

Alhamdulillah Bapak lalu bisa beli rumah sendiri. Agak jauh dari kota, dekat perkampungan. Rumah tipe 36 dengan kelebihan tanah di sudut. Emak senang sekali. Meskipun kecil, tapi rumah sendiri. 

Alhamdulillah Alloh paring Bapak bisa membeli rumah yang lain. Setelah sepuluh tahun tinggal di rumah pertama itu, mereka pun pindah ke rumah yang baru. Rumahnya kecil tapi tingkat. Di ruang bawah ada ruang tamu, satu kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Satu lagi kamar pembantu dan kamar mandi kecil di luar. Di lantai atas ada dua kamar tidur, satu kamar mandi dan ruang keluarga kecil. Tanpa balkon. 

Rumah ini memiliki halaman yang cukup luas menurut ukuran Emak. Di sana Bapak menyalurkan hobinya menanam segala rupa. Ada kacang panjang, ubi jalar, melinjo, kenikir, kembang turi, nangka, kelengkeng, tebu, terong, cabe, tomat, pepaya, pepaya jepang, nangkadak, jambu, duwet, kangkung, talas, dll. 

Sepuluh tahun tinggal di sana, tiba-tiba ada kabar Bapak dipindahtugaskan ke Jawa Tengah. Rumah itu pun kini ditinggalkan. 

Misi baru adalah mencari tempat tinggal di kota yang baru. Alhamdulillah dapat rumah yang bagus dan besar untuk ditempati. Lingkungannya sangat nyaman. Tapi ini bukan rumah impian Emak. 

Emak pingin rumahnya tidak usah besar-besar. Bangunannya cukup untuk Emak, Bapak dan anak-anak. Letak rumahnya lebih tinggi dari halaman/jalan. Halamannya luas dan ada sumber mata air yang jernih. 

Bapak bisa puas berkebun. Bisa melihara binatang ternak juga. Anak-anak dan cucu-cucu bisa main di halaman, bikin tenda, api unggun atau main bola. Di halaman ada mushola untuk sholat dan pengajian. 

Mungkinkah keinginan punya rumah seperti itu bisa terwujud? Hanya Alloh yang tahu. Emak tetap optimis suatu saat Alloh mengabulkannya. Tapi sebenarnya, buat Emak, yang disebut rumah adalah tempat di mana Bapak berada. Apa pun bangunannya, di mana pun tempatnya, in syaa Alloh bersama  Bapak, Emak bahagia 😍. 

Sahabat Emak, rumah seperti apa yang kalian inginkan?

Desember 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar: