Rabu, 18 Februari 2009

Sebuah Pelukan untuk Muridku Sayang

Hari ini tgl 16 February 2009, Alhamdulillah PAUD berjalan lancar meski tidak ada Dwi dan Uya. Keduanya sedang mendaftar kuliah di UT, jurusan PG PAUD. Jadi, aku, Mila dan Bu Marno yang mengajar.
Mengajar anak 2-3 tahun kadang bĂȘte juga. Betenya, anak-anak itu masih suka sibuk sendiri dan nempel sama orangtua atau pengasuhnya. Kalau kita bicara lebih sering dicuekinnya. Jadinya kita lebih sering ngomong sendiri.
Hari ini yang masuk kelas A, yaitu kelompok usia 2-3th yang terbagi menjadi kelas A1 (Jeruk) dan A2 (Apel). Masing-masing mendapat waktu 1jam. Kelas berikutnya C (Anggur), untuk kelompok usia 6 thn. Kelas C kebagian waktu 2 jam karena lebih dipersiapkan untuk masuk SD.
Kelas yang berlangsung di halaman rumah pak Dwi Haryoto ini menyenangkan. Setelah berbaris dan menyanyi anak-anak duduk rapi. Mereka lalu berdoa, dan bermain.
Anak kelas A main donat-donatan, masak-masakan, binatang-binatangan dan bola basket serta bola-bola kecil aneka warna. Setelah lelah bermain, mereka istirahat, makan dan pulang.
Anak kelas C bermain lego. Ada 6 plastik lego yang ukurannya tidak sama. Kutumpahkan saja di depan mereka. Menurutku, anak-anak seusia itu akan dengan sendirinya memilih lego mana yang cocok dengan yang dimainkannya.
Merekapun asyik bermain. Kadang-kadang ada keributan kecil karena berebut, tapi pada umumnya mereka bisa bermain bersama dan saling berbagi.
Usai main lego, anak-anak istirahat. Setelah itu mereka menyanyi satu-satu maju ke depan. Ada yang menyanyikan lagu pelangi, balonku, dan bintang kecil. Alhamdulillah kebanyakan sudah berani.
Menjelang pulang, kami bernyanyi lagu aku dan kamu (judul aslinya apa aku nggak tahu.)
Aku, Aku, Aku, Aku ,Aku….
Kamu, Kamu, Kamu, Kamu….
Aku bertemu kamu
Hadap-hadapan… Salam-salaman….
Anak-anak berdiri sepasang-sepasang saling berhadap-hadapan. Ketika ada satu anak yang mogok tidak mau ikutan, tempatnya kugantikan. Seru juga saling berhadapan dan bersalaman. Salam-salamannya lalu kuganti dengan loncat-loncatan. Setelah itu kuganti dengan peluk-pelukan.
Ketika kata salam-salaman kuganti dengan peluk-pelukan, dan anak yang berpasangan denganku kupeluk, ternyata anak itu sangat suka dan menikmatinya. Teman-temannya pun iri dan minta berpasangan dengan ibu guru supaya kebagian dipeluk.
Ah…ternyata anak-anak itu begitu gembira dengan mendapatkan pelukan dari gurunya….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar: