Laman

Senin, 21 Februari 2022

Menjadi Ibu Adalah Sebuah Anugrah


Anugerah dari Sang Pencipta

Itu adalah judul tulisan Emak di buku Parenting Melelahkan yang Penuh Cinta. 

Mengasuh anak memang melelahkan. Tapi Alloh memberi karunia cinta, yang menguatkan. 

Waktu hamil anak ketiga ini, Emak tidak tahu kalau hamil. Karena Emak tidak pakai jeda berhenti haid setelah melahirkan anak kedua. Selesai nifas, lanjut haid. Haidnya pun teratur setiap bulan. 

Waktu kehamilan sudah besar, Emak sering merasa sakit perutnya, dan pegal punggungnya. Emak pikir mungkin itu karena Emak lelah dengan aktivitasnya, yang meskipun ada yang membantu, mengurus dua batita di rumah dalam keadaan hamil itu tidak mudah. 

Hingga hari itu, saat duduk di masjid mengikuti pengajian, Emak merasa sakitnya makin menjadi. Malam itu Emak minta diantar Bapak ke rumah sakit untuk kontrol, meskipun jadwal kontrol masih beberapa hari lagi. 

Saat giliran diperiksa, dokter memegang perut Emak dan berseru, "Loh ini his! Kontraksi mau melahirkan!"

Emak pun dilarang pulang dan malam itu juga disesar untuk mengeluarkan bayinya. 

Btw ini gimana ceritanya, anak ketiga tapi Emak tidak tahu kalau mau melahirkan? 

Karena Emak belum pernah melahirkan normal. Kedua anak sebelumnya lahir sesar dan Emak belum pernah merasakan mulas mau melahirkan. Emak belum punya banyak ilmu soal melahirkan.
Sepertinya Emak masih haid saat awal kehamilan yang ketiga ini, maka hitungan usia kehamilannya pun meleset. Atau bayinya yang lebih cepat lahir? Entahlah, Emak tidak tahu. Tapi bayi Emak tidak lahir prematur. Bahkan berat badannya lebih dibandingkan kakak-kakaknya saat lahir. 

Saat itu, berapa usia anak kedua Emak, alias kakak si bayi ini? Usianya 13 bulan dan belum bisa jalan. Kakak pertama? 30 bulan. So sekarang Emak punya 3 batita di rumahnya. 

Anak adalah anugerah dari sang Pencipta. Anak adalah buah cinta yang kehadirannya seperti lentera yang menerangi kegelapan. 

Bayi kecil itu sungguh imut dan lucu. Meskipun harus berbagi perhatian dan kasih sayang dengan saudara-saudaranya, setiap anak semua mendapatkan cinta 100% dari orang tuanya. 

Seperti halnya cinta pada pasangan. Ketika anak hadir, cinta mereka itu tidak berkurang karena diberikan pada anak. Malah semakin bertambah. Begitu pula ketika jumlah anak bertambah, cinta bukan berkurang karena dibagi untuk masing-masing anak, tetapi justru bertambah besar. Karena cinta tidak bisa diukur atau dijelaskan dengan kata-kata. 

Punya anak tiga kecil-kecil, di saat Emak berusia muda dan minim ilmu memang sesuatu banget. Banyak suka dukanya, yang kalau Emak melihatnya sekarang, semuanya itu sungguh luar biasa. Kadang Emak takjub karena bisa melaluinya.
Semua bisa terjadi atas kehendak Alloh SWT. 

Alhamdulillah,  sekarang si Nomor Tiga sudah berusia 21 tahun. Tinggi dan kekar, in syaa Alloh karena rajin olah raga. Sholih dan berbakti pada orang tua, karena paham agama. 

Doa-doa Emak dan Bapak selalu menyertai langkah si Nomor Tiga. Semoga sukses, bahagia, sejahtera dunia akhirat. Aamiin.

30 Januari 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar: