Laman

Senin, 21 Februari 2022

Ah, Salah Dia Itu Makanya Jadi Begini!


Mental Victim / Playing Victim

Kata situs Alodokter, Victim mentality atau mentalitas korban adalah kondisi ketika seseorang selalu merasa dirinya sebagai korban dari segala kondisi dan situasi yang terjadi di sekitarnya. 

Sedangkan menurut situs TheAsianparent Playing victim artinya perilaku seseorang yang gemar menimpakan kesalahan kepada orang lain, padahal bisa jadi masalah itu berasal dari dirinya

Gampangnya orang yang memiliki mental victim atau berperilaku playing victim selalu menyalahkan orang lain ketika terjadi hal tidak menyenangkan pada dirinya. Seringkali orang seperti ini tidak menyadari bahwa Alloh telah memberi kemampuan pada dirinya untuk berjuang mengatasi masalahnya. Yang dia pikirkan cuma gara-gara siapa dia jadi seperti ini? Dia tidak berpikir bagaimana caranya agar bisa mengatasi masalahnya dan menjadi kuat karenanya. 

Seorang anak yang ketika kecilnya pernah diomeli orangtuanya, atau dicela, bisa jadi membawa luka itu sampai dewasa. Ketika dia mengalami hal yang tidak menyenangkan, yang dia pikirkan, "ini gara-gara dulu sama orangtuaku dibilang aku ceroboh, jadinya ceroboh beneran dan tidak bisa hilang sampai sekarang! Kan kata-kata orangtua itu doa dan Alloh pasti mengabulkannya."

Atau misal seseorang tidak lulus ujian, dia tidak melihat kegagalannya adalah akibat dari ketidakmampuannya, lalu berusaha meningkatkan kemampuannya agar lain kali berhasil, tetapi dia menyalahkan keadaan. Misal soalnya terlalu sulit, pas belajar malah mati lampu, gara-gara jalan macet jadi terlambat dan tidak bisa konsentrasi mengerjakan ujiannya dll. 

Pokoknya semua salah orang lain, bukan salah dia. 

Anggapan seperti itu membuat orang jadi lemah dan merasa tidak berdaya. Merasa dirinya adalah korban yang tidak bisa melakukan apa-apa, menunggu orang lain membantunya untuk keluar dari segala kesulitan dan ketidak-beruntungannya.

Malangnya banyak orang yang tidak menyadari kalau dirinya memiliki mental korban/playing victim. Kalau pikirannya belum terbuka, mau dibilangin apa pun oleh orang lain, tidak bisa masuk ke dalam hatinya. Dia menolak untuk bengkit. Dia menyukai perannya sebagai korban, karena dengan begitu orang-orang akan bersimpati padanya dan memberikan perhatian yang dia inginkan. 

Kalau begini terus, lama-lama orang terdekatnya bisa kelelahan dan bosan mendengarkan keluh kesahnya. Akhirnya bisa jadi dia dijauhi orang, karena orang sudah niteni, kalau dia ada, yang diceritain itu lagi-itu lagi. Dia selalu mengeluh dan membawa aura negatif yang tidak menyenangkan. 
Walaupun orang-orang sudah menawarkan berbagai macam solusi atas keluhannya, dia tidak sungguh-sungguh berusaha melakukannya, karena dia memang belum mau berubah. 

Apakah sahabat Emak mengenal orang yang senang berplaying victim? Atau jangan-jangan, ada sahabat Emak yang playing victim? Aduh! Jangan ya! 

Kalau memang punya masalah, boleh-boleh saja curhat pada orang terdekat atau terpercaya. Lalu berusaha untuk bangkit, pulihkan diri dan berusaha untuk berkembang menjadi lebih baik. Kalau curhat kepada orang terdekat belum bisa menemukan solusi yang tepat, mungkin sudah saatnya mencari pertolongan pada orang yang profesional di bidangnya. Misalnya kepada psikolog. 

Selain itu, untuk bisa berkembang menjadi lebih baik, sahabat Emak juga bisa mengikuti komunitas-komunitas yang baik, sesuai yang diminati. Jadi semangat dan senang ketika mengikuti kegiatan-kegiatan di dalamnya. In syaa Alloh semakin banyak pengalaman dan wawasan, juga teman-teman yang didapat, sedikit demi sedikit bisa membuat kita meninggalkan mental korban dan lebih banyak memberi manfaat kepada diri sendiri dan orang lain. 

Emak dulu juga punya mental korban parah banget. Alhamdulillah Alloh menunjukkan jalan untuk bisa bertemu dengan orang-orang yang baik dan bergabung dengan komunitas-komunitas yang baik seperti: Strong Shalihah, Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif , Ruang Pulih Mahadaya dll. 

Sahabat Emak, temukan minat kalian, lalu bergabunglah dengan komunitas yang sesuai. In syaa Alloh, kalian akan mendapatkan banyak hal yang baik dan bermanfaat.

26 Januari 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar: