Laman

Rabu, 16 Januari 2019

Cerita Emak episode Takut

Apa yang kalian takuti dalam hidup ini? Mungkin jawabannya macam-macam.
Dulu waktu kecil, Emak takut sama serangga. Padahal serangganya tidak menyeramkan, macam kupu-kupu dan laron. Kalau dari jauh Emak berani lihat. Tapi kalau serangganya mendekat, Emak langsung kabur....
Emak juga takut sama hujan. Karena hujan biasanya datang bersama petir. Kalau lihat awan mendung, hati Emak langsung menciut. Pinginnya Emak bisa terbang terus Emak akan terbang membawa plastik yang besaaaar untuk mengambil dan menyimpan awan-awan itu biar tidak jadi hujan...hehe
Alhamdulillah sekarang Emak tidak takut lagi sama hujan.

Tapi sampai sekarang Emak masih takut sama tikus, ulat, ular dan kecoa. Cuma Emak suka pura-pura berani. Padahal hatinya menciut, menyusut, dan kedua lutut seperti lepas dari sambungannya. Padahal sepertinya, yang ditakuti Emak sebenarnya lebih takut lagi sama Emak. Soalnya Emak kan lebih besar dari mereka.

Tapi ada yang lebih ditakuti Emak daripada binatang-binatang yang disebutkan tadi. Emak takut gelap. Soalnya gelap membuat Emak tidak bisa melihat apa-apa. Maka bayangan-bayangan serampun akan bermunculan. Itu sebabnya Emak tidak suka film horor. Nggak nonton film horor saja Emak sudah penakut, apalagi kalau nonton?

Kadang-kadang Emak takut malam-malam keluar ke halaman belakang sendirian. Tapi kadang Emak harus keluar untuk menyelamatkan jemuran dari kehujanan. Atau untuk menjereng baju biar paginya cukup kering untuk disetrika, akibat sepanjang hari tidak sempat ngurus cucian padahal besok ada pakaian yang mau dipakai.
Ah jangankan ke halaman belakang yang gelap dan banyak pohonnya. Ke kamar mandi yang di dalam rumah dan terang benderangpun Emak bisa merasa takut. Biasanya tuh kalau imannya sedang merosot. Sedang males baca quran dan sholat sunah. Bayangan seram suka muncul.

Tapi kalau sedang merasa horor begitu, Emak pura-pura berani. Terus berpura-pura sampai Emak lupa kalau itu cuma pura-pura. Hehe..
Emak suka membayangkan, di kuburan nanti seperti apa? Sendirian, di tempat yang sempit, gelap, nggak ada lampu. Nggak bisa nafas. Eh, emang di kuburan masih perlu bernafas?
Yang menemani cuma amalan yang pernah dikerjakan Emak. Emak jadi menghitung-hitung, amalan apa saja yang sudah dikerjakannya, yang bisa buat menerangi kuburannya? Terus kejelekan apa saja yang sudah dikerjakan Emak yang bisa membuat kuburnya tambah menyeramkan?
Wah Emak malah jadi tambah takut. Takut amalannya nggak cukup banyak buat menyelamatkannya dari siksa kubur dan siksa neraka.

Emak berharap anak-anaknya selalu mendoakan, semoga Emak bisa husnul khotimah dan bisa berkumpul lagi dengan semuanya di surga.

Berapa lama lagi umur yang tersisa? Hanya Alloh yang tahu.

Konon biasanya manusia meninggal sesuai dengan kebiasaannya. Semoga Emak dan keluarga Emak semua, juga orang-orang yang Emak sayangi punya kebiasaan yang baik, manfaat dan barokah. Jadi ketika mati, semoga sedang melakukan kebiasaan yang baik. Semoga Alloh menerima amal baik kita semua dan mengampuni semua dosa dan kesalahan kita. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar: