Laman

Rabu, 16 Januari 2019

Cerita Emak episode Ngantri

Manusia zaman now, senengnya yang instant-instant. Pokoknya yang cepat dan praktis. Mi instant. Bubur instant. Bumbu instant. Belanja juga maunya instant. Duduk manis di rumah belanjaan datang sendiri. Bayar listrik, telpon dll bisa pakai smart phone.

Tapi kok ya di zaman yang serba praktis dan online ini, masih ada juga yang ribet dan ngantri luamaaa banget. Padahal antrinya ini bukannya untuk dapat sembako gratisan, tapi mau bayar.

Seperti yang dialami Emak kemarin.
Emak dan si nomor 2 pergi membayar pajak kendaraan bermotor. Biasanya bayar di dekat rumah. Tapi karena grand livina umurnya sudah 5 tahun, jadi harus ganti plat nomor. Harus diurus di tempat yang jauh, di Cikarang.

Pertama datang, Emak menuju bagian pendaftaran. Oleh bagian pendaftaran, diberi kertas untuk menggesek nomer rangka dan nomer mesin oleh petugas. Setelah itu mobil harus pindah parkirnya.

Langkah berikutnya kertas hasil gesekan dikembalikan, nunggu dipanggil agak lama. Setelah dipanggil, lanjut membawa berkas ke dalam ruangan. Diberi formulis untuk diisi. Kemudian diserahkan ke bagian informasi. Dari bagian informasi menuju bagian daftar ulang. Nunggu lama diantara manusia-manusia senasib sepenanggungan yang berdiri menanti tanpa dapat kursi. Kaki Emak sudah mulai pegal. Berat badan sudah berpindah-pindah dibagi sebelah kaki. Akhirnya dapat panggilan dari bagian daftar ulang. Disuruh menyiapkan BPKB untuk diperiksa. Usai BPKB diperiksa (yang mau bayar pajak bukan atas nama sendiri harus menyiapkan KTP juga) diarahkan ke kasir.
Setelah cukup lama, nama Emak pun dipanggil. Jrengg.... disuruh bayar 3.052.000
Setelah itu masih harus ngantri lagi untuk mengambil STNK. Alhamdulillah tidak terlalu lama STNK sudah jadi. Dari bagian STNK, Emak harus ke bagian pengambilan plat nomer. Tidak lama sih di bagian ini. Mungkin sekitar 15 menit, plat nomer Flanker yang baru pun jadi.
Alhamdulillah....
Memang untuk mencapai suatu tujuan itu perlu perjuangan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar: